Latest Post

| Senin, 30 Desember 2013
Baca selengkapnya »

SEJARAH PALANG MERAH INTERNASIONAL


Jean Henry Dunant
Adalah Bapak Palang merah sedunia karena beliaulah pendiri dan peloporberdirinya Palang Merah.J.H. Dunant lahir di Swiss pada tanggal 8 Mei 1828 (ditetapkan sebagai Hari Palang Merah dan BulanSabit Merah Internasional) Ayahnya bernama Jean Jacques Dunant dan Ibunya bernama AntoinetteColladon.

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PALANG MERAH
 Pada tanggal 24 Juni 1859 di Solferino Itali Utara, pasukan Prancis dan Itali sedang bertempur melawanpasukan Austria. Pada saat itu H.Dunant tiba disana dengan harapan dapat bertemu dengan KaisarPrancis (Napoleon III).H. Duna

nt secara kebetulan menyaksikan pertempuran itu. Saat itu dinas medis militer kewalahan dalammenangani korban perang yang mencapai 40.000 orang. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terlukaH. Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat segera bertindak mengkoordinasikan bantuanuntuk mereka.Setelah kembali ke Swiss, H. Dunant menggambarkan pengalaman itu ke dalam sebuah buku yangberjudul : UN SOUVENIR DE SOLFERINIO/ A MEMORI OF SOLFERINO yang artinya Kenang-kenangan dariSolferino TAHUN 1862. Dalam bukunya H. Dunant mengajukan 2 gagasan, yaitu :
1. Membentuk organisasi Sukarelawan, yang akan disiapkan dimasa damai untuk menolong para prajurityang terluka di medan perang.
2. Mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cidera di medan perang ,sertasukarelawan dari organisasi tersebut pada waktu memberikan perawatan.

Tahun 1863 Empat orang warga Jenewa bergabung dengan H. Dunant untuk mengembangkan keduagagasan tersebut. Empat orang tersebut adalah :
1. General Dufour
2. Dr. Theodore
3. Dr. Louis Appia
4. Gustave Moynier
Yang kemudian mereka bersama-sama membentuk Komite Internasional Palang Merah (KIPM) atauInternational Committee Of the Red Cross (ICRC).Berdasarkan gagasan pertama didirikanlah sebuah Organisasi Sukarelawan di setiap negara, yangbertugas membantu dinas medis angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut sekarangdisebut LRCS (Loague Of The Red Cross Society) atau LPPMI ( Liga Perhimpunan Palang Merah) yangdibentuk tanggal 5 Mei Tahun 1919. Tahun 1992 berubah menjadi Federasi Internasional Palang Merahdan Bulan Sabit Merah. Palang Merah lahir berdasarkan keinginan untuk membantu korban perang, dan untuk pelaksanaantugasnya pada tanggal 22 Agustus 1864 atas Prakarsa ICRC, Pemerintah Swiss menyelenggarakan konferensi yang diikuti 12 negara yang dikenal dengan Konvensi Genewa ( The Genewa Conventions Of August 12 1949 ) dengan hasil konfrensi :TUGAS PALANG MERAH : Pada Waktu Perang1. Membantu Jawatan Kesehatan angkatan Perang2. Memberi Pertolongan pada waktu perang Pada waktu damai1. Membangkitkan perhatian umum terhadap azas dan tujuan Palang Merah2. Menyebarluaskan Cita-cita Palang Merah Berdasarkan Prikemanusiaan3. Menyiapkan tenaga dan sarana Kesehatan/bantuan lainnya untuk menjamin kelancaran tugas palangMerah.4. Memberi bantuan dan pertolongan pertama dalam setiap musibah/kecelakaan.5. Menyelenggarakan PMR6. Turut memperbaiki Kesehatan rakyat7. Membantu Mencari Korban Hilang ( TMS ).

PALANG MERAH INTERNASIONAL
Palang Merah adalah suatu perhimpunan yang anggotanya memberikan pertolongan dengan sukarelaberdasarkan prikemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan tanpa membedakan bangsa, agamadan politik.Tiga macam Lambang Palang Merah yang resmi diakui Internasional :1. Palang Merah diatas warna dasar putihAdalah kebalikan dari bendera Swiss sebagai lambang yang diakui untuk menghormati negara Swiss ataukewarganegaraan Dunant.( 1864 )2. Bulan sabit Merah diatas warna dasar putih digunakan dinegara Arab ( 1876 )3. Singa dan Matahari Merah diatas warna dasar putih digunakan dinegara Iran.Arti Pemakaian Tanda Palang Merah : Pada Waktu PerangMelindungi korban perang baik sipil atau militer, kesatua kesehatan dan RS yang ditunjuk sebagai RSPalang merah oleh yang berwajib. Pada Waktu DamaiDi pakai sebagai petunjuk oleh jawatan kesehatan angkatan perang, Palang Merah Nasional danbeberapa Organisasi yang diberi ijin untuk memakainya


PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNATIONAL
 Prinsip dasar Palang Merah dikenal dengan 7 Prinsip Palang Merah yang disahkan di Wina ( Austria )oleh Konferensi International Palang Merah dan Bulan Sabit Merah XX tahun 1965.Terdiri atas :
1.Kemanusiaan ( Humanity ) Bahwa gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah didirikan berdasarkan keinginan untukmemberikan pertolongan tanpa membedakan korban dalam pertempuran, berusaha mencegah danmengatasi penderitaan sesama manusia.
2.Kesamaan ( Importiality ) Bahwa gerakan ini tidak membedakan bangsa, suku, agama dan politik, tujuannya semata-mata untukmengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan mendahulukan yang paling parah.
3.Kenetralan ( Neutrality ) Bahwa gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan Politik, agama, suku,atau ideologi agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak.
4.Kemandirian ( Independence ) Bahwa gerakan ini bersifat mandiri, tugasnya membantu pemerintah dalam bidang kemanusiaan, harusmentaati peraturan negaranya dan harus menjaga otonomi negaranya sehingga dapat bertindak sesuaidengan prinsip pelang merah.
5.Kesukarelaan ( Voluntari Service ) Gerakan ini memberi bantuan secara sukarela bukan keinginan mencari keuntungan.
6.Kesatuan ( Unity ) Gerakan ini dalam suatu negara hanya terdapat satu perhimpunan palng merah atau bulan sabit merahyang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.
7.Kesemestaan ( Universality ) Bahwa gerakan ini bersifat semesta dimana setiap perhimpunan mempunyai hak dan tanggung jawabyang sama dalam menolong sesama
Posted by : Unknown on :Senin, 30 Desember 2013 With 0komentar
|
Baca selengkapnya »

Sejarah Kung Fu Wing Chun

Ketika Cina dijajah oleh bangsa Manchuria (Dinasti Ching), yaitu saat Kaisar Yung Cheng1 berkuasa (1723-1736), terjadi peristiwa dibakarnya Kuil Shao Lin, yang berada di Gunung Sung, Propinsi Honan. Peristiwa tersebut terjadi sekitar 300 tahun yang lalu.

Saat itu pemerintahan Manchuria takut akan perkembangan kung fu di Kuil Shao Lin yang semakin lama semakin kuat. Pemerintah kemudian mengirim pasukan untuk menyerang kuil ini. Serangan demi serangan selalu mengalami kegagalan. akhirnya Kuil Shao Lin dibakar secara diam-diam. Banyak penghuni Shao Lin yang mati terbakar. Tetap tidak semuanya mati, beberapa berhasil lolos dari peristiwa ini, di antaranya adalah Pendeta Wanita Ng Mui, dan juga beberapa orang murid, yang paling terkenal di antaranya adalah Hung Hay Kwun (Hung Si Kuan), Fong Sai Yuk (Fang Se Yu), Luk Ah Choy, dan lain-lainnya. Kelima pendeta/master ini adalah lima guru yang mewakili lima gaya kung fu Shao Lin.

Pendeta Wanita Ng Mui adalah satu-satunya master wanita dari Shao Lin. Ng Mui pergi berkeliling Cina, kemudian menetap di Kuil Bangau Putih yang terletak di gunung Tai Leung (juga disebut gunung Chai Ha), di antara propinsi Yunnan dan Sze Chuan. Ia berkonsentrasi mendalami Zen Buddhisme, dan juga ilmu kung fu. Ng Mui, seperti juga yang lainnya, tidak pernah melupakan pengalaman pahit peristiwa kebakaran dan pengkhianatan di Kuil Shao Lin. Ia juga khawatir akan pengejaran yang dilakukan oleh para pengkhianat dan pasukan pemerintah Manchuria. Ia sadar akan kesulitan yang akan dialaminya jika suatu saat bertemu dengan para pengkhianat yang juga telah menguasai ilmu bela diri Shao Lin tersebut. Ia sadar bahwa pengetahuan teoritis bela dirinya sejajar dengan mereka, dan suatu saat kemampuan fisiknya akan kalah dengan para pengkhianat yang jauh lebih muda darinya. Untuk mengatasi hal ini, cara satu-satunya adalah dengan menciptakan sebuah teknik bertarung baru yang mampu mengatasi teknik-teknik bertarung Shao Lin.

Suatu saat Ng Mui menyaksikan pertarungan antara seekor rubah dan seekor bangau. Rubah itu berjalan mengitari bangau mencari kesempatan untuk menyerang, sementara bangau diam di tengah dan berputar-putar untuk menghadapi rubah. Setiap kali rubah menyerang dengan cakarnya, bangau menghalau dengan sayapnya dan pada saat yang sama balik menyerang dengan paruhnya. Rubah tersebut memanfaatkan kelincahannya untuk menghindar dan menyerang tiba-tiba dengan cakarnya. Perkelahian ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama hingga Ng Mui mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan teknik pertarungan baru. Ng Mui berkonsentrasi untuk menyesuaikan gerakan cakar rubah dan sayap bangau menjadi gerakan manusia. Akhirnya Ia berhasil menciptakan satu set gerakan tempur yang tetap mempertahankan gerakan rubah dan bangau tetapi telah disesuaikan menjadi gerakkan  manusia.

Gerakan kung fu Shao Lin terlalu rumit untuk Ng Mui, terlebih lagi dalam gaya Shao Lin, banyak gerakan yang memiliki pose menarik dan nama yang indah, tetapi dalam pertempuran yang sesungguhnya tidak dapat dipraktekkan.  Dalam teknik barunya ini ia menitikberatkan pada kesederhanaan gerak dan keanekaragaman kegunaan. Hal ini cukup menyimpang dari teknik-teknik Shao Lin. Jika pada Kung Fu Shao Lin sepuluh set atau lebih gerakan, satu dan lainnya hanya berbeda sedikit, dalam Sistem baru ciptan Ng Mui ini hanya terdiri dari beberapa gerakan sederhana yang digabungkan, dan setelah mengalami beberapa perbaikan dan penyempurnaan, dibagi menjadi tiga jurus  dan satu set gerakan berlatih menggunakan "orang-orangan kayu". dalam teknik baru ini, setiap gerakan adalah gerakan tempur yang sesungguhnya dan sangat praktis. Sudah tidak ada lagi gerakan-gerakan dan pose-pose indah yang hanya berguna untuk menarik perhatian.

Perbedaan lainnya adalah dalam teknik Shao Lin terlalu banyak menekankan latihan fisik. Seorang murid harus berlatih kuda-kuda yang kuat selama beberapa tahun sebelum ia dapat melanjutkan ke pelajaran selanjutnya. Dalam teknik barunya, Ng Mui lebih menekankan penggunaan metode dalam mengalahkan musuh daripada dengan menggunakan kekuatan. Memang dalam metode ini perlu juga melatih kekuatan, tetapi dalam pertempuran yang sesungguhnya, yang terpenting adalah menerapkan metode yang tepat untuk masing-masing keadaan, dan juga untuk masing-masing lawan. Untuk keperluan ini, para pengikut akan dibekali dengan beragam teknik gerakan tangan, kuda-kuda, dan gerak langkah yang fleksibel.

Yim Wing Chun

Yim Wing Chun adalah penduduk asli propinsi Kwang Tung. Setelah ibunya meninggal, ia tinggal berdua dengan ayahnya, Yim Yee. Sejak kecil ia telah dijodohkan dengan Leung Bok Chao, seorang pedagang garam dari propinsi Fu Kien (Hok Kian). Sebagai murid Shao Lin, Yim Yee berusaha menggunakan kung fu-nya untuk menegakkan keadilan. Dengan demikian ia sering terlibat dalam urusan pengadilan. Agar tak ditangkap, ia mengajak anak perempuannya melarikan diri ke perbatasan antara propinsi Yunnan dan Sze Chuan dan menetap di kaki gunung Tai Leung. Mereka hidup dari hasil penjualan tahu di pasar.

Ada seorang preman lokal bermarga Wong yang terkenal bertabiat buruk. Karena kemampuan kung fu-nya dan juga karena tangan hukum begitu lemahnya di daerah terpencil ini, ia ditakuti oleh penduduk setempat. Karena tertarik dengan kecantikan Yim Wing Chun, ia mengirimkan perantara untuk melamar gadis ini, dengan ancaman jika ditolak, ia akan memaksa Wing Chun menikahinya. Ayah Wing Chun sudah tua dan Wing Chun sendiri adalah gadis yang lemah. Oleh karena itu mereka sangat khawatir dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Sementara itu, Pendeta Wanita Ng Mui, yang tinggal dekat desa ini, sering mengunjungi pasar desa. Setiap kali ia lewat di kios tahu Yim Yee, ia selalu mampir dan berbelanja. Dengan demikian, mereka menjadi saling mengenal. Suatu hari, saat ia berbelanja, ia memperhatikan ada sesuatu yang tidak biasa pada ekspresi ayah dan anak ini. Ketika ditanyakan, mereka menceritakan masalah tersebut kepada Ng Mui. Pengakuan ini membangkitkan kembali rasa keadilan dalam diri Ng Mui yang sudah lama dipendam. Ia memutuskan untuk membantu Yim Wing Chun, tetapi tidak dengan melawan Wong, suatu hal yang pasti dilakukannya sebelum mengundurkan diri. Alasannya adalah bahwa ia tidak ingin menunjukkan identitas aslinya sebagai pendekar Shao Lin, dan juga karena tidak layak baginya, sebagai seorang ahli bela diri terkenal dari Shao Lin, bertarung melawan preman tak ternama dari sebuah desa terpencil. Ia memutuskan untuk mengajari teknik bela diri ciptaannya kepada Yim Wing Chun. Bagi Wing Chun sendiri, ilmu bela diri bukan sesuatu yang aneh, karena ayahnya adalah murid Shao Lin. Selama ini Wing Chun merasa belum perlu mempelajari ilmu ayahnya. Kini dengan panduan Ng Mui, sang master wanita dari Shao Lin, dan juga karena kepandaian dan kerja kerasnya, ia berhasil menguasai teknik ini dalam waktu tiga tahun.

Pada suatu hari Ng Mui memberitahu bahwa Wing Chun sudah menguasai semua teknik-teknik ciptaannya dan diperbolehkan kembali ke rumah ayahnya dan menyelesaikan masalah dengan Wong. Sekembalinya ia ke rumah ayahnya, preman tersebut mulai menggodanya lagi. Kali ini Wing Chun menantangnya berkelahi. Wong terkejut, tetapi menerima tantangan ini. Ia sangat yakin dapat mengalahkan Wing Chun dan menikahinya, tetapi dalam pertarungan tersebut ia dikalahkan oleh Wing Chun. Sejak saat itu, Wong tak berani lagi mengganggu Wing Chun. Setelah peristiwa ini, Wing Chun terus berlatih teknik ini, tetapi Ng Mui merasa kehidupan di kaki gunung Tai Leung terlalu monoton dan pergi berkelana. Ia berpesan pada Wing Chun untuk menjaga peraturan Shao Lin dan berhati-hati dalam meneruskan teknik ini agar tidak jatuh ke tangan orang-orang yang tak pantas

Yim Wing Chun akhirnya menikah dengan tunangannya Leung Bok Chau. Ia berhasil menurunkan teknik yang dipelajarinya dari Ng Mui ini kepada suaminya. Leung Bok Chao sendiri pernah mempelajari bela diri, dan rajin berlatih di waktu senggangnya. Setelah pernikahan mereka, Wing Chun sering berdiskusi dengannya tentang teknik-teknik pertarungan. Awalnya ia meremehkan Wing Chun, karena menganggap Wing Chun adalah wanita yang lemah. tetapi Wing Chun berhasil memperoleh kesempatan untuk berlatih dengan suaminya dan berhasil mengalahkannya setiap kali mereka berlatih. Leung Bok Chao pun akhirnya sadar bahwa Wing Chun bukanlah seorang wanita lemah, tetapi seorang ahli seni bela diri. Sejak saat itu ia mengagumi teknik istrinya dan sering berlatih berdua. Ia menyebut teknik ini "Wing Chun Kuen" untuk menghormati istrinya. dari namanya ini lah maka dikenal nama Wing Chun Kung Fu.

Posted by : Unknown on : With 0komentar
Next
▲Top▲